Naeylah Yang Merana

Naeylah Yang Merana


Sebagai isteri barangkali ia tidak sekuat Khadijah yang dalam penderitaan senantiasa setia berkorban harta dan nyawa demi Islam. Barangkali juga ia tidak sebijak Ummu Salamah yang mampu mendinginkan hati Rasulullah SAW tatkala para pengikutnya berang dan membangkang. Barangkali ia juga tidak secerdas dan selincah Aisyah putri Abu Bakar yang ceria dan disayangi Rasulullah SAW. Namun kehidupan Nailah perlu dikenang.

Ia adalah simbol keprihatinan seorang istri yang hidup bersama seorang tokoh utama dalam sejarah. Tokoh yang di akhir kehidupannya diguncang badai fitnah kehidupan dunia. Ia adalah simbol kepedihan dari korban-korban yang bertumbangan dari tragedi yang dihembus banyak kepentingan. Ia adalah wanita yang terseret derasnya arus politik dari sebuah kekuatan yang tengah tumbuh besar namun semakin kehilangan arah dan pengendalian…

Lelaki itu adalah Utsman bin Affan RA. Beliau masuk islam pada usia 36 tahun atas ajakan Abu Bakar. Beliau termasuk kelompok 38, yaitu kelompok yang paling pertama masuk islam sebelum nabi Muhammad SAW menggerakkan da’wah terbuka. Pamannya Hakkam bin Umayyah menginterogasinya dengan kejam. Ia diikat dan dipukuli, dipaksa agar keluar dari agama yang dibawa Muhammad SAW. Bertubi-tubi siksaan menghantam tubuhnya, namun yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan : Wallahi la ad’uhu abadan (demi Allah! Aku tidak akan meninggalkan agama ini selamanya). Hakkam tak berdaya. Ia akhirnya melepaskan keponakannya itu dan membebaskannya memeluk agama islam.

Read the rest of this entry »

Akhwat Sejati Impian Sejati Ikhwan

Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang
anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam
bersikap.
Read the rest of this entry »

Memorial Love

Watching the stars till they are gone
Like an actor all alone
Who never knew the story he was in
Who never knew the story ends
Like the sky reflecting my heart
All the colors become visible
When the morning begins
I will read last line
Read the rest of this entry »

Teruntuk Akhowat

Untuk wanitaku

Mendengar kata cantik, mungkin benak kita langsung membayangkan sosok tinggi-langsing, berkulit halus-lembut, dan memiliki wajah seindah purnama. Persis seperti model iklan kosmetika di televisi. Berjuta-juta perempuan dengan wajah pas-pasan iri dan tergoda mencoba kosmetika tersebut. Apalagi narasi iklan sering menggambarkan begitu banyaknya laki-laki tampan tertarik padanya. Secara tak langsung iklan tersebut berkampanye; seperti inilah perempuan idaman laki-laki.
Kebanyakan orang menilai cantik tidaknya perempuan hanya dari fisik semata. Dan beruntunglah mereka yang dianugerahi rupa seindah mutiara. Tapi, bagaimana dengan mereka yang punya jasmani pas-pasan? Betapapun mereka sudah menggunakan kosmetik mahal, sulit menandingi perempuan yang sejak lahir sudah cantik.

Ada cara yang mudah dan murah untuk membuat perempuan cantik, meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut. Cantik bukan masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih dengan memaknakan kecantikan sebagai berikut: Read the rest of this entry »